Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Jambi
Copyright 2024
Menu Navigasi
Data
01

Detail Berita

Pertumbuhan Ekonomi Aceh Naik jadi 4,2 Persen, Ekonom: Prestasi bagi Pemerintah Aceh
18 Aug 2024
Ekonomi dan Perdagangan
Diupload Oleh : Operator Aceh 2

SERAMBINES.COM, BANDA ACEH - BPS Aceh merilis angka pertumbuhan ekonomi (PDRB) Aceh pada akhir tahun 2022 kemarin, sudah mencapai sebesar 4,2 persen, dibandingkan akhir tahun 2021 hanya sebesar 2,79 persen, naik sebesar 1,42 persen. “Ini merupakan prestasi bagi Pj Gubernur dan Sekda Aceh, karena kenaikan yang cukup mengejutkan. Alasannya, pada masa pandemi Covid 19 tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Aceh masih minus 0,37 persen,” kata Ekonom USK, Dr Rustam Effendi kepada Serambi, Senin (6/2/2023) di Banda Aceh.Membaiknya pertumbuhan ekonomi Aceh pada akhir tahun 2022 ini, menurut Ekonom USK, Dr Rustam Effendi, pasca pergantian kepemimpinan Aceh pada 5 Juli 2022 lalu dari Gubernur Nova Iriansyah kepada Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dan dua bulan kemudian dilanjutkan pergantian Sekda dari Taqwallah kepada Bustami Hamzah.Sistem pelaksanaan proyek APBA 2022 dan penyerapan anggarannya semakin besar.Kondisi itu, kata Rustam Effendi, membuat peredaran uang di daerah menjadi besar. Ini dibuktikan oleh penyerapan dana APBA 2022 kemarin mencapai sebesar 94 persen lebih dari pagunya Rp 16 trilliun lebih.Sebelumnya, ungkap Rustam Effendi,  daya serap anggaran hanya mencapai 85 persen. Dan yang membuat pertumbuhan ekonomi pada dua tahunnya rendah, di samping pengaruh pandemi covid 19, kemudian banyak belanja publik dialihkan untuk penangnan pandemi covid 19.Belanja publik yang awalnya akan digunakan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, karena dialihkan untuk kegiatan penanganan pandemi covid 19, di akhir tahun jadi Silpa. Silpa Aceh dua tahun berturut-turut nilainya, masing-masing mencapai Rp 3,9 triliun.Karena banyak belanja publik menjadi Silpa pada akhir tahun, wajar  pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2020 minus 0,37 persen dan tahun 2021 hanya tumbuh sebesar 2,79 persen.Setelah kepemimpinan beralih dari Nova Iriansyah kepada  Achmad Marzuki dan Bustami Hamzah, belanja publik dalam APBA 2022, ditingkatkan dengan cara melakukan RAPBA Perubahan 2022.Perubahan APBA 2022,  telah membuat belanja publik menjadi besar, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah jadi tinggi, ditambah nilai ekspor non migas Aceh naik cukup tinggi pada tahun lalu, membuat kenaikan pertumbuhan ekonomi dari sebesar 2,79 persen naik menjadi sebesar 4,21 persen.Andil terbesar yang mendorong pertumbuhan ekonomi (PDRB) Aceh akhir tahun 2022 menjadi 4,21 persen, kata Rustam Effendi, berdasarkan data yang diterbitkan BPS Aceh, antra lain dari sektor perdagangan besar dan eceran, penjualan sepeda motor dan reparasi memberikan andil sebesar 0,94 persen, kemudian sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,92 persen.Kemudian lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 0,46 persen, informasi dan komunikasi 0,46 persen, akomodasi dan makanan minum 0,37 persen, pertambangan dan penggalian 0,33 persen, jasa kesehatan dan sosial sebesar 0,33 persen.Industri pengolahan sebut Rustam Effendi, tumbuh sebesar 0,19 persen, real estate juga tumbuh sebesar 0,17 persen  dan lainnya.Sementara dari jasa konstruksi pertumbuhannya masih minus 0,24 persen dan jasa keuangan juga masih minus 0,10 persen.Untuk mempertahan agar pertumbuhan ekonomi Aceh pada kuartal I tahun 2023 nanti, bisa naik lagi menjadi sebesar 4,5  atau sebesar  5 persen, Ekonom USK Rustam Effendi menyarankan, Pemerintah Aceh bersama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, mempercepat pelaksanaan kegiatan proyek APBA dan APBK, APBN 2023.

link beritah